Penemuan situs ini diduga sebagai peninggalan sejarah dari era Neolitik-Megalitik, yang masih perlu diteliti lebih lanjut oleh ahli
Kembali Napak Tilas ke Negeri Ulama Pancuang Taba di kaki Bukit Barisan. Nagari ini saya kenal melalui sejarah besar ulama Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi
Di Kecamatan Sutera, babako merupakan awal dari serangkaian acara resmi perkawinan. Acara ini sering juga disebut dengan Turun Bako
Sikambang Manih adalah majaz dari perempuan cantik di istana raja seperti di beberapa Kerajaan di Pesisir Selatan
Setiap kecamatan ataupun kenagarian mempunyai kekhususan-kekhususan dalam adat istiadat perkawinan. Namun demikian, secara umum mempunyai banyak kesamaan terutama dalam simbol-simbol adat
Fakta ini pula melahirkan penghargaan dan pengakuan dunia terhadap Minangkabau sebagai suku bangsa besar dan satu kesatuan kultur Indonesia
Peranan raja dan institusinya dalam politik kenegaraan, hampir tidak ada kewajiban, sejak kekuasaan raja Minangkabau seperti juga raja dan sultan di nusantara diserahkan kepada NKRI
Raja Kerajaan dan atau Sultan Kesultanan di Minangkabau, tidak sama dengan kerajaan-kerajaan lain di dunia, tentang penanda ada “istana”
Kelembagaan kerajaan federasi kerabat Minangkabau itu memperlihatkan menajemen kekerabatan cukup bukti. Tidak menonjolkan struktur garis perintah dan kekuasaan dan tidak mengenal konsep ekspansionisme.
Sumpah Satia Bukit Marapalam itu senantiasa diperperkuat ulang, diupdate dan direaktualisasi sepanjang sejarahnya